Selamat datang di Indonesia, negeri yang kaya akan keragaman dan keindahan!
Perbedaan Beskap Jogja vs Solo: Panduan Wisatawan
Pernahkah Sahabat mendengar istilah “beskap”? Pakaian adat Jawa ini memiliki dua varian utama, yakni beskap Jogja dan Solo. Meski sepintas tampak serupa, ternyata ada beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya. Mimin akan kupas tuntas perbedaan beskap Jogja dan Solo dalam artikel ini. Yuk, disimak baik-baik!
1. Kerah dan Kancing

Source azzahraamong.com
Perbedaan pertama yang mencolok terletak pada kerah dan kancing. Beskap Jogja memiliki kerah berdiri, sedangkan beskap Solo berkerah lipat. Selain itu, beskap Jogja menggunakan kancing berjumlah lima hingga tujuh, sementara beskap Solo hanya memiliki empat kancing.
2. Letak Saku
Letak saku pada beskap Jogja dan Solo juga berbeda. Beskap Jogja memiliki saku yang disebut kontal, terletak di bagian depan bawah. Sedangkan beskap Solo memiliki saku yang disebut kantong gedongan, terletak di bagian samping.
3. Motif dan Warna
Motif dan warna beskap Jogja umumnya lebih beragam dibandingkan beskap Solo. Beskap Jogja sering menggunakan motif batik parang, truntum, atau kawung. Sementara beskap Solo biasanya menggunakan motif batik sido mukti atau sido asih. Untuk warna, beskap Jogja cenderung lebih cerah, seperti hijau, ungu, atau merah. Sedangkan beskap Solo biasanya berwarna gelap, seperti hitam, cokelat, atau biru tua.
4. Kain dan Aksesori
Beskap Jogja umumnya menggunakan kain lurik atau batik sebagai bahan dasarnya. Sedangkan beskap Solo lebih sering menggunakan kain beludru atau satin. Selain itu, beskap Jogja biasanya dilengkapi dengan aksesori berupa selendang yang dikenakan di bahu. Sementara beskap Solo biasanya dilengkapi dengan blangkon sebagai penutup kepala.
Perbedaan Paling Menonjol
Tahukah Anda bahwa beskap, pakaian adat Jawa yang anggun, memiliki perbedaan mencolok antara beskap Yogyakarta dan Solo? Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah lipatan besar di bagian depan, yang disebut ‘megar’. Megar pada beskap Yogyakarta lebih besar dan mengesankan, sedangkan pada beskap Solo lebih kecil dan sederhana.
Perbedaan Lipatan Megar
Megar pada beskap Yogyakarta dikenal sebagai ‘megar kendit’, yang melambangkan kegagahan dan kebangsawanan. Lipatannya lebar dan membentuk sudut siku-siku yang tajam. Sebaliknya, megar pada beskap Solo atau ‘megar kanigoro’ lebih kecil dan membentuk busur yang lebih lembut. Lipatan ini melambangkan kesederhanaan dan kerendahan hati.
Bahan dan Pola
Perbedaan lain antara beskap Yogyakarta dan Solo terletak pada bahan dan polanya. Beskap Yogyakarta biasanya terbuat dari bahan yang lebih mewah seperti beludru atau sutra, sedangkan beskap Solo menggunakan bahan yang lebih sederhana seperti kain tenun. Selain itu, beskap Yogyakarta memiliki pola yang lebih rumit dan detail, sementara beskap Solo lebih sederhana dan minimalis.
Motif dan Hiasan
Motif dan hiasan pada beskap juga berbeda. Beskap Yogyakarta cenderung memiliki motif yang lebih ramai dan berwarna-warni, seperti motif batik atau bunga-bungaan. Sementara itu, beskap Solo biasanya menggunakan motif yang lebih sederhana dan bernuansa monokromatik, seperti motif garis-garis atau kotak-kotak. Hiasan pada beskap Yogyakarta juga lebih banyak, seperti payet atau bordiran, sedangkan beskap Solo lebih jarang menggunakan hiasan.
Kegunaan dan Makna
Baik beskap Yogyakarta maupun Solo memiliki kegunaan yang sama, yakni sebagai pakaian adat dalam acara-acara formal atau pernikahan. Namun, ada sedikit perbedaan dalam makna simbolisnya. Beskap Yogyakarta dianggap sebagai simbol keagungan dan kebesaran, sedangkan beskap Solo melambangkan kerendahan hati dan keanggunan.
Jadi, itulah perbedaan mencolok antara beskap Yogyakarta dan Solo. Masing-masing memiliki keunikan dan maknanya sendiri, sehingga menjadi simbol budaya yang berharga dalam masyarakat Jawa.
Perbedaan Beskap Jogja dan Solo
Dalam khazanah pakaian adat Jawa, beskap menempati posisi yang amat penting. Dua jenis beskap yang paling dikenal adalah beskap Jogja dan beskap Solo. Meski sama-sama merupakan pakaian tradisional Jawa, kedua beskap ini memiliki perbedaan yang cukup mencolok, baik dari segi desain maupun fungsi.
Desain Bagian Depan
Megarkan
Source azzahraamong.com
Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara beskap Jogja dan beskap Solo adalah pada bagian depannya, tepatnya pada bagian yang disebut megar. Megar merupakan bagian yang berfungsi sebagai penutup dada. Beskap Solo memiliki megar yang lebih lebar dan menonjol, sehingga memberikan kesan lebih gagah dan formal. Sementara itu, beskap Jogja memiliki megar yang lebih kecil dan cenderung rata, sehingga terlihat lebih sederhana dan kasual.
Kancing
Selain megar, perbedaan juga terlihat pada bagian kancing. Beskap Jogja biasanya memiliki kancing yang lebih sederhana, dengan jumlah kancing yang hanya lima atau tujuh buah. Kancing-kancing ini biasanya terbuat dari bahan logam atau plastik yang berwarna gold atau perak. Sebaliknya, beskap Solo memiliki kancing yang lebih banyak, biasanya berjumlah sembilan atau sebelas buah. Kancing-kancing ini biasanya terbuat dari bahan kerang atau logam yang diukir dengan motif-motif tradisional Jawa.
Motif
Perbedaan lainnya terletak pada motif yang terdapat pada kain beskap. Beskap Jogja umumnya menggunakan motif batik yang lebih sederhana, seperti parang rusak atau truntum. Motif-motif ini biasanya disusun secara lurus dan rapi. Sementara itu, beskap Solo sering menggunakan motif batik yang lebih kompleks dan berwarna-warni, seperti kawung atau sidomukti. Motif-motif ini disusun dengan cara yang lebih dinamis dan asimetris.
**Perbedaan Beskap Jogja dan Solo, Detail yang Wajib Diketahui**
Beskap, busana adat Jawa, memiliki perbedaan mencolok antara model Jogja dan Solo. Perbedaan ini tak sekadar soal estetika, tapi juga mencerminkan latar belakang budaya yang berbeda. Yuk, kita bahas seluk-beluk perbedaan Beskap Jogja dan Solo!
Kerah dan Saku
Perbedaan mencolok terlihat pada kerah dan saku. Kerah Beskap Solo berdiri tinggi dan kaku, memberikan kesan formal dan gagah. Sementara itu, kerah Beskap Jogja lebih pendek dan agak longgar, menghadirkan kesan yang lebih santai dan bersahaja.
Soal saku, Beskap Solo memiliki dua saku yang simetris di kedua sisi. Sebaliknya, Beskap Jogja hanya memiliki satu saku di bagian kiri. Perbedaan ini konon berkaitan dengan kebiasaan orang Jawa yang dulu sering membawa keris di saku kiri.
Bahan dan Warna
Beskap Jogja umumnya terbuat dari kain beludru, sutra, atau drill yang relatif tebal. Warna dominannya adalah hitam, hijau, atau biru tua. Sementara itu, Beskap Solo menggunakan bahan yang lebih tipis seperti sutra atau satin. Warna yang dipilih pun lebih bervariasi, mulai dari hijau muda, kuning, hingga merah.
Ornamen dan Motif
Ornamen dan motif juga membedakan keduanya. Beskap Jogja biasanya dihiasi dengan sulaman benang emas atau perak, membentuk motif bunga, burung, atau wayang. Sedangkan Beskap Solo lebih sederhana, dengan ornamen garis-garis atau titik-titik kecil.
Pemakainya dan Acara
Pemakainya juga berbeda. Beskap Jogja kerap dikenakan oleh para abdi dalem Keraton Yogyakarta, sementara Beskap Solo menjadi pilihan utama masyarakat umum. Selain itu, Beskap Jogja umumnya dipakai pada acara resmi seperti resepsi pernikahan atau upacara adat. Sebaliknya, Beskap Solo lebih sering digunakan pada acara-acara santai atau pertemuan sosial.
Harga dan Prestise
Harga Beskap Jogja dan Solo juga bervariasi tergantung pada bahan, kualitas, dan tingkat kesulitan pembuatannya. Umumnya, Beskap Solo yang lebih sederhana dan berbahan tipis memiliki harga lebih terjangkau. Namun, Beskap Jogja yang berbahan tebal dan dihiasi dengan sulaman rumit bisa mencapai harga yang lebih mahal.
Warna dan Motif
Salah satu perbedaan mencolok antara beskap Jogja dan Solo terletak pada warna dan motifnya. Beskap Solo biasanya dibalut warna-warni cerah yang kaya, seperti merah tua, hijau zamrud, dan kuning emas. Motif batiknya berukuran besar, dengan garis-garis tegas dan pola yang rumit. Sebaliknya, beskap Jogja lebih sering berwarna gelap, seperti hitam, cokelat, atau biru tua. Motif batiknya cenderung lebih halus dan kecil, menampilkan pola bunga-bunga atau geometris yang intricate.
Perbedaan warna dan motif ini mencerminkan perbedaan budaya dan sejarah kedua daerah. Beskap Solo lebih mencolok dan semarak, mencerminkan kemakmuran dan kemewahan kerajaan Mataram. Sementara itu, beskap Jogja lebih sederhana dan elegan, sejalan dengan karakter masyarakat Jogja yang dikenal dengan kesopanan dan kerendahhatiannya.
Warna dan motif pada beskap juga memiliki makna simbolis. Misalnya, warna merah pada beskap Solo melambangkan keberanian dan kekuatan, sedangkan warna hitam pada beskap Jogja melambangkan kesakralan dan kewibawaan. Motif batik pada setiap beskap juga memiliki makna filosofis yang mendalam, menggambarkan nilai-nilai budaya dan tradisi Jawa.
**Perbedaan Mencolok Beskap Jogja dan Solo, Pahami Sebelum Kenakan**
Dalam khazanah budaya Jawa, beskap memegang peranan penting sebagai busana adat yang ikonik. Meski sama-sama berasal dari Jawa, Beskap Jogja dan Beskap Solo memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Yuk, kita bahas satu per satu!
**1. Bahan dan Warna**
Beskap Jogja umumnya terbuat dari bahan beludru atau katun halus dengan warna dominan hitam atau biru tua. Sementara Beskap Solo menggunakan kain sutra dengan warna lebih beragam, seperti merah, hijau, atau kuning.
**2. Kerah dan Saku**
Beskap Jogja memiliki kerah dua lapis dengan bentuk seperti sayap burung. Saku yang terdapat pada Beskap Jogja berupa saku paspel yang tersembunyi di bagian dada. Sedangkan Beskap Solo memiliki kerah berdiri dengan sudut lancip dan saku tempel di bagian pinggang.
**3. Kancing**
Jumlah kancing pada Beskap Jogja adalah 5 atau 7, sementara Beskap Solo memiliki 3 atau 5 kancing. Kancing pada Beskap Jogja biasanya terbuat dari logam berwarna keemasan, sedangkan kancing Beskap Solo lebih bervariasi, bisa dari logam, tulang, atau bahkan permata.
**4. Motif dan Bordir**
Beskap Jogja umumnya polos tanpa motif, sementara Beskap Solo sering dihias dengan sulaman benang emas atau perak. Motif yang umum digunakan adalah motif bunga, burung, atau wayang.
**5. Pemakaian**
Beskap Solo kerap digunakan untuk acara-acara resmi dan pernikahan, karena kesan formal yang dimilikinya. Sementara Beskap Jogja lebih cocok untuk acara yang lebih santai dan bersahabat, seperti pertemuan keluarga atau acara kebudayaan.
Jelajahi Keindahan Indonesia bersama JalanSolo!
Jangan lewatkan kesempatan untuk membagikan artikel menarik kami di jalansolo.com kepada teman dan keluarga Anda. Mari berbagi keindahan Indonesia yang memesona!
Selain artikel yang sedang Anda baca, kami juga memiliki banyak artikel lain yang siap memanjakan Anda menjelajah negeri tercinta ini. Dari wisata alam, kuliner, hingga budaya, semuanya tersedia di sini.
Jangan ragu untuk membaca lebih lanjut dan perdalam pengetahuan Anda tentang Indonesia. Kami jamin, Anda akan terpukau oleh kekayaan dan keunikan negara kita.
Bagikan artikel kami, ajak teman, dan mari bersama-sama mengapresiasi keindahan Indonesia!