Halo penjelajah Indonesia yang terkasih!
**Serabi Solo Notosuman: Jajanan Legit yang Menggugah Selera**
Siapa yang tak kenal Serabi Solo Notosuman? Kuliner legendaris yang sudah melegenda di Kota Surakarta ini selalu jadi buruan para pencinta kuliner. Tak hanya masyarakat sekitar, banyak pula wisatawan yang menyempatkan diri berkunjung untuk menikmati legitnya serabi ini. Nah, sebelum mencicipinya, yuk kita gali dulu sejarah dan makna di balik kelezatannya!
Arti Kata “Serabi”
Dalam bahasa Jawa, “Serabi” berarti “dimasak dengan cara membakar”. Istilah ini merujuk pada cara pembuatan serabi yang memang dibakar di atas tungku tradisional. Proses memasaknya yang unik membuat serabi memiliki aroma khas yang menggoda selera. Aroma semerbak ini menjadi salah satu daya tarik utama yang membuat serabi selalu dicari.
Tak sekadar jajanan, serabi juga memiliki makna simbolis dalam budaya Jawa. Bentuknya yang bulat melambangkan keutuhan dan kesempurnaan. Serabi sering disajikan dalam acara-acara penting, seperti pernikahan dan syukuran, sebagai simbol doa untuk kebahagiaan dan keberkahan.
Bahan dan Proses Pembuatan
Bahan utama pembuatan serabi sangatlah sederhana, hanya tepung beras, santan, gula, dan ragi. Namun, takaran dan cara mengolahnya yang tepat akan menghasilkan serabi yang lembut dan legit. Setelah semua bahan dicampur, adonan dibiarkan mengembang beberapa saat. Lalu, adonan dituang ke dalam cetakan khusus dan dibakar di atas tungku.
Proses pembakaran serabi membutuhkan keahlian khusus. Api harus diatur dengan baik agar serabi matang secara merata. Kuncinya adalah menghasilkan serabi yang berwarna kecokelatan dengan tekstur yang empuk dan kenyal. Serabi yang baru matang biasanya akan langsung diolesi mentega atau diberi topping sesuai selera, seperti nangka, cokelat, atau keju.
Serabi Solo Notosuman: Legenda Kuliner yang Tak Terlupakan
Di antara banyak penjual serabi di Solo, Serabi Solo Notosuman memiliki tempat tersendiri di hati para pencinta kuliner. Berdiri sejak tahun 1923, gerai legendaris ini menjaga resep rahasia yang diwariskan turun-temurun. Serabi Solo Notosuman terkenal dengan teksturnya yang lembut, rasanya yang legit, dan aromanya yang menggugah selera.
Lokasi gerai yang strategis di Jalan Notosuman 101 membuat Serabi Solo Notosuman mudah dijangkau. Pengunjung bisa langsung menikmati serabi hangat yang baru dimasak atau membeli serabi yang sudah dibungkus untuk dibawa pulang. Apa pun pilihannya, kelezatan Serabi Solo Notosuman akan membuat siapa pun ketagihan.
Serabi Solo Notosuman, Kuliner Legendaris dari Surakarta

Source www.resepkekinian.com
Apakah Sahabat sudah pernah mencicipi kelezatan serabi Solo Notosuman? Serabi ini merupakan kuliner khas Kota Surakarta yang melegenda dan sayang untuk dilewatkan. Yuk, kita kupas tuntas serabi nikmat ini dari berbagai aspek!
Arti Kata “Notosuman”
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, Notosuman adalah sebuah daerah di Kota Solo, tepatnya di Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan. Nama “Notosuman” berasal dari kata “noto” dan “suman”. “Noto” berarti “mencatat”, sedangkan “suman” berarti “bunga”.
Konon, daerah Notosuman dulunya merupakan tempat para penulis atau juru tulis kerajaan Mataram. Mereka mencatat berbagai informasi penting di atas daun lontar yang menyerupai bunga. Dari sinilah asal mula nama “Notosuman” yang melekat hingga sekarang.
Legenda Serabi Solo Notosuman
Sebagaimana makanan khas lainnya, Serabi Solo Notosuman juga memiliki legenda yang menarik. Diceritakan bahwa pada zaman dahulu, ada seorang janda miskin bernama Mbok Juminten yang mencari nafkah dengan berjualan serabi di daerah Notosuman.
Serabi buatan Mbok Juminten terkenal sangat enak, sehingga selalu laris manis. Suatu hari, datanglah seorang bangsawan kaya yang ingin mencicipi serabi tersebut. Setelah mencicipinya, sang bangsawan sangat terkesan dan memintanya untuk membuat serabi lagi.
Mbok Juminten pun mengabulkan permintaan sang bangsawan, dan beliau pun menyantap serabi buatannya dengan lahap. Sang bangsawan sangat senang dengan kelezatan serabi Notosuman, dan ia pun memberikan hadiah kepada Mbok Juminten.
Sejak saat itu, Serabi Solo Notosuman semakin terkenal dan banyak diminati orang. Legenda ini pun terus diceritakan secara turun-temurun, hingga akhirnya serabi ini menjadi salah satu kuliner khas Kota Solo yang melegenda.
**Ajak Pembaca Berbagi dan Menjelajah Indonesia**
Sobat traveler,
Kami mengajak kalian untuk berbagi keindahan Indonesia bersama kami di {jalansolo.com}. Di sini, kami menyajikan berbagai artikel menarik yang akan menginspirasi perjalanan Anda.
Dari Solo yang memikat hingga destinasi tersembunyi di pelosok Nusantara, kami mengulasnya dengan apik untuk memanjakan hasrat bertualang Anda.
Setelah menikmati artikel ini, jangan lupa untuk menjelajah ke artikel-artikel lainnya. Kami punya banyak cerita menarik yang akan membuat Anda semakin cinta dengan tanah air tercinta.
Yuk, bagikan artikel ini kepada teman dan keluarga Anda. Mari sebarkan keindahan Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Bersama, kita bisa menjelajah dan mengagumi keajaiban alam dan budaya bangsa kita yang luar biasa.
Jelajahi Indonesia, pengalaman tak terlupakan yang menanti Anda!